Minggu, 18 Januari 2015

PREPOSISI (dasar logika )

       Proposisi

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya.
Proposisi adalah ungkapan yang terdiri atas dua variabel atau lebih yang menyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas) yang hakiki dan universal (konteks kausalitas)

Jenis Proposisi

       Menurut Sumbernya:
  • Proposisi Analitik
  • Proposisi Sintetik

Menurut Bentuknya:
  • Proposisi Kategorik
  • Proposisi Hipotetik
  • Proposisi Majemuk

Menurut Ketegasan Hubungan Variabel:
  • Reversible --- Irreversible Proposition
  • Deterministic --- Stochastic Proposition
  • Coextensive --- Sequential Proposition
  • Contingency --- Sufficient Proposition
  • Necessary --- Substitutable Proposition


APA BEDANYA KATA “MANIS” BERIKUT INI
GULA RASANYA MANIS
GADIS ITU MANIS

       Menurut Sumbernya

  • Proposisi Analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya

Contoh:
Televisi adalah medium komunikasi
Sapi adalah hewan
  •  Proposisi Sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi  keharusan bagi sukbjeknya (berdasarkan pengamatan atau pengalaman)

Contoh:
Gadis itu manis.        
Televisi ini mahal.
Gadis tidak pasti “manis”. Televisi tidak pasti “mahal”. Kedua kata tersebut perlu diuji berdasarkan indikator tertentu

Menurut Bentuknya

1. Proposisi Kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat
Proposisi Kategorik Afirmatif yaitu proposisi kategorik yang mengafirmasi (mengiyakan) adanya hubungan antara subjek dan predikat
Contoh: Televisi adalah media komunikasi

Proposisi Kategorik Negatif adalah proposisi kategorik yang mengingkari adanya hubungan antara subjek dan predikat
Contoh: Televisi bukan media komunikasi tradisional

Proposisi Kategorik Singular adalah proposisi kategorik dengan subjek yang tunggal (Quantifier tunggal)
Contoh:
Televisi di rumah saya merek SONY
(quantifier tunggal)
Quantifier = menunjukkan jumlah subjek

Proposisi Kategorik Partikular adalah proposisi kategorik yang menggunakan quantifier yang menunjukkan jumlah sebagian dari sesuatu
Contoh: Sebagian televisi berlayar lebar

Proposisi Kategorik Universal adalah proposisi kategorik yang menggunakan quantifier yang bersifat universal atau menyeluruh
Contoh: Semua televisi adalah media elektronik
Ctt: Terkadang kata “semua” tidak dipakai. Tapi kita tahu bahwa itu bersifat universal.
Misal: Televisi adalah media komunikasi


2. Proposisi Hipotetik adalah proposisi di mana kebenaran yang dinyatakan bergantung pada syarat           tertentu
Contoh:
Jika frekuensi menonton berita kriminal tinggi, maka tingkat kecemasan akan meningkat
Cirinya: menggunakan “JIKA” -- “MAKA”,
“APABILA” – “MAKA”

3. Proposisi Majemuk adalah proposisi yang mengandung lebih dari satu pernyataan yang tampak pada subjek atau predikatnya
Contoh:
Televisi adalah media massa dan media elektronik

Proposisi Konjungtif adalah proposisi majemuk yang menegaskan bahwa dua predikat yang dihubungkan dengan subjek yang sama, pada waktu yang sama tidak mungkin kedua-duanya benar
Contoh:
Televisi tidak sekaligus sebagai media massa dan nonmassa
Ctt: cirinya menggunakan “sekaligus” “dan”

Proposisi Disjungtif adalah proposisi majemuk yang menegaskan bahwa dua proposisi tidak dapat kedua-duanya benar
Contoh:
Televisi atau telepon sebagai media massa
Televisi sebagai media massa
               Atau
Telepon sebagai media massa
Ctt: cirinya menggunakan “atau”

1.Proposisi Komparatif adalah proposisi majemuk yang membandingkan dua subjek yang dihubungkan oleh satu predikat
Contoh:
Televisi adalah media massa yang lebih efektif dari pada koran
Ctt: cirinya menggunakan “dari pada” “dibandingkan”

     2. Proposisi Problematik adalah proposisi majemuk yang predikatnya hanya merupakan kemungkinan bagi subjek
Contoh:
Televisi mungkin berdampak positif, mungkin juga negatif
Ctt: cirinya menggunakan “mungkin”

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel

Reversible Proposition adalah proposisi yang kedudukan variabelnya ( “X” dan “Y”) dapat dibolak-balik posisinya
Contoh:
Kultur masyarakat dapat berpengaruh terhadap pola komunikasi
Pola komunikasi dapat berpengaruh terhadap kultur masyarakat

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Irreversible Proposition adalah proposisi yang kedudukan variabelnya ( “X” dan “Y”) tidak dapat dibolak-balik posisinya
Contoh:
Jika frekuensi menonton TV tinggi, maka wawasannya luas
Jika wawasannya luas, maka frekuensi menonton TV tinggi

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Deterministic Proposition adalah proposisi yang menyatakan kepastian hubungan antara variabel
Contoh:
Membaca buku pasti menambah wawasan


Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Stochastic Proposition adalah proposisi yang tidak menyatakan kepastian, melainkan hanya kecenderungan
Contoh:
Frekuensi menonton tv tinggi, cenderung berpengaruh pada imitasi perilaku

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Coextensive Proposition adalah proposisi yang menyatakan “dengan sendirinya” pengaruh terjadi
Contoh:
Rajin belajar “dengan sendirinya” menguasai pengetahuan

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Sequential Proposition adalah proposisi yang menyatakan terjadinya akibat itu kelak (ada jeda waktu)
Contoh: jika anak sejak kecil dibiarkan menonton tv sendirian, maka kelak akan menjadi anak yang malas

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Contingency  Proposition adalah proposisi yang menyatakan bahwa terjadinya akibat dengan syarat
Contoh: Lingkungan buruk dapat berakibat anak2 tumbuh berandal, jika kuantitas dan kualitas komunikasi keluarganya tidak baik

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Sufficient Proposition adalah proposisi yang menyatakan terjadinya akibat tanpa syarat
Contoh: Lingkungan yang buruk dapat menjadikan anak2 tumbuh berandal, meskipun kuantitas dan kualitas komunikasi keluarga baik

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Necessary Proposition adalah proposisi yang menyatakan keharusan atau seharusnya
Contoh: Penerapan teknologi komunikasi seharusnya dapat meningkatkan pengetahuan umum

Berdasarkan Keeratan Hubungan Antarvariabel
Substitutable Proposition adalah proposisi yang menyatakan hubungan sebab-akibat, di mana penyebab “dapat digantikan dengan penyebab lain yang berakibat sama”
Contoh: Karena sering baca buku Ani luas wawasannya, juga karena sering menonton acara kick Andy Ani luas wawasannya


1 komentar:

Nabilah Bilbil mengatakan...

Wah, terima kasih kakak sudah memposting ini. sangat membantu buat ngerjain tugas :) tapi boleh nanya gak kan? kakak dapat pelajaran ini dari buku apa kak? makkasih kakakk :)

Posting Komentar