Proposisi
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk
kalimat yang dapat dinilai benar salahnya.
Proposisi adalah ungkapan yang terdiri
atas dua variabel atau lebih yang menyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas)
yang hakiki dan universal (konteks kausalitas)
Jenis Proposisi
Menurut Sumbernya:
- Proposisi Analitik
- Proposisi Sintetik
Menurut Bentuknya:
- Proposisi Kategorik
- Proposisi Hipotetik
- Proposisi Majemuk
Menurut Ketegasan Hubungan Variabel:
- Reversible --- Irreversible Proposition
- Deterministic --- Stochastic Proposition
- Coextensive --- Sequential Proposition
- Contingency --- Sufficient Proposition
- Necessary --- Substitutable Proposition
APA BEDANYA KATA “MANIS” BERIKUT INI
GULA RASANYA MANIS
GADIS ITU MANIS
Menurut Sumbernya
- Proposisi Analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya
Contoh:
Televisi adalah medium komunikasi
Sapi adalah hewan
- Proposisi Sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi sukbjeknya (berdasarkan pengamatan atau pengalaman)
Contoh:
Gadis itu manis.
Televisi ini mahal.
Gadis tidak pasti “manis”. Televisi tidak
pasti “mahal”. Kedua kata tersebut perlu diuji berdasarkan indikator tertentu
Menurut Bentuknya
1. Proposisi Kategorik adalah proposisi yang
mengandung pernyataan tanpa adanya syarat
Proposisi Kategorik Afirmatif yaitu
proposisi kategorik yang mengafirmasi (mengiyakan) adanya hubungan antara
subjek dan predikat
Contoh: Televisi adalah media komunikasi
Proposisi Kategorik Negatif adalah
proposisi kategorik yang mengingkari adanya hubungan antara subjek dan predikat
Contoh: Televisi bukan media komunikasi
tradisional
Proposisi Kategorik Singular adalah
proposisi kategorik dengan subjek yang tunggal (Quantifier tunggal)
Contoh:
Televisi di rumah saya merek SONY
(quantifier tunggal)
Quantifier = menunjukkan jumlah subjek
Proposisi Kategorik Partikular adalah
proposisi kategorik yang menggunakan quantifier yang menunjukkan jumlah
sebagian dari sesuatu
Contoh: Sebagian televisi berlayar
lebar
Proposisi Kategorik Universal adalah
proposisi kategorik yang menggunakan quantifier yang bersifat universal atau
menyeluruh
Contoh: Semua televisi adalah media
elektronik
Ctt: Terkadang kata “semua” tidak dipakai.
Tapi kita tahu bahwa itu bersifat universal.
Misal: Televisi adalah media komunikasi
2. Proposisi Hipotetik adalah proposisi di
mana kebenaran yang dinyatakan bergantung pada syarat tertentu
Contoh:
Jika frekuensi menonton berita kriminal tinggi, maka
tingkat kecemasan akan meningkat
Cirinya: menggunakan “JIKA” -- “MAKA”,
“APABILA” – “MAKA”
3. Proposisi Majemuk adalah proposisi yang
mengandung lebih dari satu pernyataan yang tampak pada subjek atau predikatnya
Contoh:
Televisi adalah media massa dan media
elektronik
Proposisi Konjungtif adalah proposisi
majemuk yang menegaskan bahwa dua predikat yang dihubungkan dengan subjek yang
sama, pada waktu yang sama tidak mungkin kedua-duanya benar
Contoh:
Televisi tidak sekaligus sebagai media
massa dan nonmassa
Ctt: cirinya menggunakan “sekaligus” “dan”
Proposisi Disjungtif adalah proposisi
majemuk yang menegaskan bahwa dua proposisi tidak dapat kedua-duanya benar
Contoh:
Televisi atau telepon sebagai media massa
Televisi sebagai media massa
Atau
Telepon sebagai media massa
Ctt: cirinya menggunakan “atau”
1.Proposisi Komparatif adalah proposisi
majemuk yang membandingkan dua subjek yang dihubungkan oleh satu predikat
Contoh:
Televisi adalah media massa yang lebih efektif dari
pada koran
Ctt: cirinya menggunakan “dari pada”
“dibandingkan”
2. Proposisi
Problematik adalah proposisi majemuk yang predikatnya hanya merupakan
kemungkinan bagi subjek
Contoh:
Televisi mungkin berdampak positif,
mungkin juga negatif
Ctt: cirinya menggunakan “mungkin”
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Reversible Proposition adalah proposisi
yang kedudukan variabelnya ( “X” dan “Y”) dapat dibolak-balik posisinya
Contoh:
Kultur masyarakat dapat berpengaruh
terhadap pola komunikasi
Pola komunikasi dapat berpengaruh terhadap
kultur masyarakat
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Irreversible Proposition adalah proposisi
yang kedudukan variabelnya ( “X” dan “Y”) tidak dapat dibolak-balik posisinya
Contoh:
Jika frekuensi menonton TV tinggi, maka
wawasannya luas
Jika wawasannya luas, maka frekuensi
menonton TV tinggi
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Deterministic Proposition adalah proposisi
yang menyatakan kepastian hubungan antara variabel
Contoh:
Membaca buku pasti menambah wawasan
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Stochastic Proposition adalah proposisi
yang tidak menyatakan kepastian, melainkan hanya kecenderungan
Contoh:
Frekuensi menonton tv tinggi, cenderung
berpengaruh pada imitasi perilaku
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Coextensive Proposition adalah proposisi
yang menyatakan “dengan sendirinya” pengaruh terjadi
Contoh:
Rajin belajar “dengan sendirinya”
menguasai pengetahuan
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Sequential Proposition adalah proposisi yang
menyatakan terjadinya akibat itu kelak (ada jeda waktu)
Contoh: jika anak sejak kecil dibiarkan
menonton tv sendirian, maka kelak akan menjadi anak yang malas
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Contingency Proposition adalah proposisi yang menyatakan
bahwa terjadinya akibat dengan syarat
Contoh: Lingkungan buruk dapat berakibat
anak2 tumbuh berandal, jika kuantitas dan kualitas komunikasi keluarganya tidak
baik
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Sufficient Proposition adalah proposisi
yang menyatakan terjadinya akibat tanpa syarat
Contoh: Lingkungan yang buruk dapat
menjadikan anak2 tumbuh berandal, meskipun kuantitas dan kualitas komunikasi
keluarga baik
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Necessary Proposition adalah proposisi
yang menyatakan keharusan atau seharusnya
Contoh: Penerapan teknologi komunikasi seharusnya
dapat meningkatkan pengetahuan umum
Berdasarkan Keeratan Hubungan
Antarvariabel
Substitutable Proposition adalah proposisi
yang menyatakan hubungan sebab-akibat, di mana penyebab “dapat digantikan
dengan penyebab lain yang berakibat sama”
Contoh: Karena sering baca buku Ani
luas wawasannya, juga karena sering menonton acara kick Andy Ani luas
wawasannya
1 komentar:
Wah, terima kasih kakak sudah memposting ini. sangat membantu buat ngerjain tugas :) tapi boleh nanya gak kan? kakak dapat pelajaran ini dari buku apa kak? makkasih kakakk :)
Posting Komentar