INDUKTIF (dasar logika)

• Mirna menjadi TKI karena butuh uang
• Kursinyem menjad TKI karen suami nganggur
• Motif Tukijah menjadi TKI adalah sering bertengkar dengan suami
• Marfuah pergi menjadi TKI karena kerapkali ditampar suami ketika marah
• Suritnyah ikut menjadi TKI karena anaknya harus sekolah

BUAT KATEGORI MOTIF

Tujuh sahabat karib Anto, Budi, Chandra, Dudi, Edo, Fikri, dan Galih merasa amat gelisah. Karena mereka begitu nakal di sekolah, dan hasil ulangan begitu jelek. Orang tua mereka memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di tujuh sekolah yang berbeda. Para orang tua mereka berdiskusi untuk memutuskan ke mana mereka akan menyekolahkan anaknya. Mereka sependapat bahwa Edo dan Fikri terlalu jauh dari sekolah No. 3. Anto, Budi, dan Edo tidak akan ke sekolah No. 5, karena sudah pernah dimarahi guru di sana. Chandra jelas harus ke sekolah No. 4. Tetapi untuk Budi lebih sulit ke sekolah No. 1, 3, dan 7. Para orang tua sependapat bahwa sekolah tersebut terakhir juga tidak cocok untuk Anto, Fikri, Edo, dan Galih, tetpi Anto  lalu harus ke mana? Sebab sekolah No.1 tidak bisa, apalagi sekolah No. 3 dan 6 Akhirnya  mencapai persetujuan, dan masing-masing anak mendapat sekolah yang cocok

Metode berpikir induktif adalah metode penarikan kesimpulan (proses penalaran) dari masalah-masalah khusus ke umum.

Prinsip kerja induktif berangkat dari pengetahuan-pengetahuan khusus (deskripsi-deskripsi khusus) kepada pengetahuan umum (deskripsi umum).

Pengetahuan khusus tersebut diperoleh dengan observasi eksplorasi berupa deskripsi atau suatu fenomena (mungkin satu unit wujud, proses, dan fungsi) pada satu situasi kondisi

Tujuan induktif untuk menarik kesimpulan umum untuk deskripsi generalisasi suatu fenomena.

Hukum induksinya adalah jika sejumlah fenomena yang diamati pada variasi kondisi luas menunjukkan adanya (munculnya) unsur-unsur (U), ciri-ciri (C), atau sifat-sifat (S), maka semua fenomena termasuk yang tidak diamati mempunyai unsur, ciri, sifat yang sama dengan yang diamati.

Jadi, pengamatan yang dilakukan hanya terhadap sejumlah fenomena (sampel), kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh fenomena (populasi) termasuk yang tidak diamati.

Persoalan indukstif sebagai konsekuensi dari hukum tadi adalah:

Besarnya sampel. Seberapa besar sampel yang representatif untuk diamati?

Seberapa luas variasi situasi yang representatif untuk generalisasi universal yang diharapkan?

Kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan teknik penarikan sampel, baik untuk besaran sampel juga luasnya situasi dan kondisinya.

Semakin besar sampel dan luas situasi kondisi yang diamati akan semakin baik generalisasinya.