TEKNIK INDUKTIF:
- GENERALISASI
- ANALOGI
- HUBUNGAN KAUSALITAS
GENERALISASI sebagai teknik
adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju
kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena individual yang diselidiki, dan
fenomena sejenis yang belum diselidiki.
MACAM GENERALISASI:
- Generalisasi tidak Sempurna
- Generalisasi Sempurna
A. Generalisasi tidak Sempurna yaitu generalisasi yang diperoleh
berdasarkan hasil pengamatan sebagian fenomena untuk memperoleh kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum/tidak diselidiki.
Jadi, kesimpulan diperoleh
melalui penelitian berdasarkan sampel. Kesimpulan demikian bersifat
probabilitas (tidak pasti). Untuk memperoleh kesimpulan yang mendekati
kepastian, perhatikan teknik dan besaran sampling.
Contoh: kasus orang sakit setelah
menyantap makanan tertentu di pesta.
(-)Kelemahannya: generalisasi
bersifat probabilitas, argumentasi mudah dipatahkan lewat penelitian ulang.
(+)Kelebihannya: ekonomis, cepat.
Induksi (hasil induktif) erat
kaitannya dengan metode ilmiah.
Tiga alasan mengapa kita percaya
pada sistem berpikir yang dikenal dengan ‘metode
ilmiah’:
- Adanya pengamatan terhadap fakta-fakta;
- Ada penjelasan hubungan antarfakta tadi berupa hipotesis;
- Pengujian terhadap hipotesis secara tuntas.
Misal:
Ada teori yang menyatakan bahwa
orang berjidat lebar memiliki intelligence qoutient (IQ) yang tinggi.
rendah punya jidat lebar atau
tidak.
Sejumlah orang sama besar sebagai
kelompok kontrol.
Langkah I: Selidiki IQ sejumlah
orang berjidat lebar. Jika hasilnya tidak ada korelasi, maka teori tersebut
tidak sah (benar). Tetapi jika ada korelasi tertentu antara dua variabel tadi
maka lakukan pengujian secara tuntas.
Langkah II: Selidiki IQ sejumlah
orang yang tidak ber jidat lebar. Pertimbangkan hasilnya.
Langkah III: Selidiki pula
sejumlah orang yang ber IQ tinggi, untuk melihat apakah mereka berjidat lebar/tidak.
Langkah IV: Periksa sejumlah
orang yang ber IQ
Tanda-tanda Generalisasi Ilmiah:
- Data diperoleh dengan observasi yang cermat oleh tenaga terdidik dan menguasai bidangnya;
- Adanya instrumen untuk mengukur serta mendapatkan ketepatan serta menghindari kekeliruan sejauh mungkin;
- Adanya pengujian, perbandingan serta klasifikasi fakta;
- Pernyataan generalisasi jelas, dan menyeluruh;
- Observasi atas fakta-fakta eksperimental hasilnya dirumuskan dengan memperhaatikan sikon;
- Dipublikasikan untuk memungkinkan adanya pengujian kembali, kritik, dan pengetesan atas generalisasi tersebut.
B. Generalisasi Sempurna yaitu generalisasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan atas seluruh fenomena (populasi).
(-) Kelemahan: tidak ekonomis, lama.
(+)Kelebihan: kesimpulan lebih kuat.
Sulit untuk dibantah.
Misal, meneliti jumlah hari pada
setiap bulan. Bahwa semua bulan masehi memiliki hari tidak lebih dari 31 hari.
Menguji Generalisasi:
- Apakah sampel cukup representatif?
- Apakah sampel cukup bervariatif?
- Apakah diperhitungkan pula hal-hal yang menyimpang dengan fenomena umum atau tidak? (Adanya kekecualian).
- Apakah kesimpulan konsisten dengan fenomena individual?
0 komentar:
Posting Komentar