Kekeliruan (fallacy) adalah
kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak
sahih dengan melanggar kaidah-kaidah logika atau susunan dan penggunaan bahasa
serta penekanan kata yang menyebabkan asosiasi (pertautan) gagasan tidak tepat.
Kesalahan Formal
Premis Maior bukan general dari
premis minor yaitu kekeliruan yang disebabkan premis maior bukan bentuk general
dari premis minor, maka meskipun pernyataan2 proposisi/premisnya benar,
kesimpulannya akan salah/sulit disimpulkan.
Contoh:
- Media massa berpengaruh terhadap sikap khalayak
- Media massa dapat menyebarkan pesan serentak
- Media massa …?
Kekeliruan
karena menyimpulkan dari dua premis yang negatif.
Contoh:
- Tidak satupun barang yang baik itu murah.
- Semua barang di toko itu tidak murah.
- Jadi, semua barang di toko itu tidak murah.
Kekeliruan karena menolak sebab yaitu kekeliruan berpikir dalam
silogisme hipotetik karena mengingkari sebab kemudian disimpulkan bahwa akibat
juga tidak terjadi.
Contoh:
- Jika permintaan bertambah, maka harga naik.
- Sekarang, permintaan barang tidak bertambah.
- Jadi, harga tidak naik.
Kekeliruan karena mengakui akibat yaitu kekeliruan dalam silogisme
hipotetik karena membenarkan akibat, kemudian membenarkan pula sebabnya.
Contoh
- Jika pecah perang, maka harga barang naik.
- Sekarang, harga barang naik.
- Maka, sekarang sedang perang?
Kekeliruan karena tidak konsisten yaitu kekeliruan berpikir karena
tidak runtutnya pernyataan yang satu dengan pernyataan yang diakui sebelumnya.
Contoh
Anggaran Dasar BEM Fikom Unisba
sudah lengkap, kita hanya tinggal menambahkan beberapa pasal agar sempurna.
Kekeliruan Informal
Generalisasi yang tergesa-gesa yaitu
kekeliruan dalam membuat kesimpulan umum dari kasus khusus karena sampel yang
tidak cukup atau karena tidak memakai batasan.
Contoh
Semua mahasiswa PTS tidak
berprestasi (general).
Non Sequitur
(berganti dasar) yaitu kekeliruan yang terjadi karena premis yang salah
dipakai yaitu melompat sembarangan dari premis ke kesimpulan yang tidak ada
kaitannya dengan premis tadi.
Contoh
Dia sering menonton tv, pasti
sikapnya aneh.
Analogi palsu
yaitu suatu bentuk perbandingan yang mencoba membuat suatu idea terlihat benar
dengan cara membandingkannya dengan idea lain yang sesungguhnya tidak mempunyai
hubungan dengan idea yang pertama tadi.
Contoh
Saya heran mengapa orang takut
bepergian dengan naik pesawat terbang. Karena kalau terjadi kecelakaan tidak
sedikit meminta korban. Bila demikian, sebaiknya orang jangan tidur di tempat
tidur, karena hampir semua orang menemui ajalnya di tempat tidur.
Penalaran melingkar yaitu kesalahan logis
karena si penalar meletakan kesimpulannya ke dalam premisnya, dan kemudian
menggunakan premis tersebut untuk membuktikan kesimpulannya.
Contoh
Ekonomi Indonesia terpuruk karena
banyak korupsi.
Mengapa banyak korupsi?
Karena rakyat miskin.
Mengapa rakyat miskin?
Karena banyak koupsi
Pikiran simplistis
yaitu kesalahan logis karena si penalar terlalu menyederhanakan masalah. Si penalar terlalu menyederhanakan
masalah yang rumit menjadi dua kutub yang berlawanan.
Contoh
Dalam perjuangan untuk kemenangan
politik hanya ada dua pilihan: Anda itu kawan atau lawan.
Argumen ad hominem yaitu kesalahan
logis karena si penalar tidak memperhatikan masalah yang sesungguhnya dan
menyerang pribadinya.
Contoh
Beberapa mahasiswa tidak menyukai
cara dosennya mengajar. Lantas, mereka menyerang dosen tadi dari aspek cara
berpakaian, pandangan politik, potongan tubuh, dll. aspek yang sebenarnya tidak
berkaitan dengan kemampuan si dosen mengajar.
Kewibawaan palsu yaitu kekeliruan berpikir karena mendasarkan diri
pada kewibawaan atau kehormatan seseorang tetapi digunakan untuk persoalan di
luar otoritas orang ahli tersebut.
Contoh
Sinetron ABG sangat bagus,
karena Mendagri selalu menontonnya.
Mendasarkan diri pada kekuasaan yaitu kekeliruan berpikir karena
berargumen dengan kekuasaan yang dimilikinya.
Contoh
Kamu masih juga membantah
pendapatku. Kamu baru satu tahun kuliah di Fikom Unisba, saya sudah enam
tahun kuliah di sini.
Karena mengundang belas kasihan yaitu kekeliruan berpikir karena
menggunakan uraian yang sengaja mendatangkan belas kasihan orang lain untuk
memperoleh konklusi yang diharapkan.
Contoh
Misalnya seorang mahasiswi datang
ke seorang dosen untuk memohon agar dapat ikut ujian.
Saya tahu bahwa saya salah (datang
terlambat), namun terus terang kalau saya tidak ikut ujian kali ini, maka saya
akan merugikan banyak pihak. Biaya orang tua yang semakin menipis, usia saya
yang mulai tidak remaja lagi, demi masa depan saya yang belum pasti.
Argumen yang tidak relevan yaitu kekeliruan dalam berpikir karena
menggunakan alasan yang tidak relevan dengan persoalan pokok.
Contoh
Saya memberikan rekomendasi bagi
sdr. Salim untuk diangkat jadi manajer, karena dia tetangga saya, ketua Rt.
saya, dan teman tim bola basket di Jawa Barat.
Kekeliruan Faktor Bahasa
Kekeliruan karena
tekanan yaitu kekeliruan berpikir karena kekeliruan dalam memberikan
tekanan dalam pengucapan.
Contoh
Rini, Ani pergi kuliah. (Kesannya
bajwa seseorang memberitahu kepada Rini, bahwa Ani pergi kuliah) sebenarnya si
pembicara ingin menyampaikan bahwa Rini dan Ani pergi kuliah.
Lanjutan
Kekeliruan karena amfiboli yaitu kekeliruan berpikir
karena menggunakan susunan kalimat yang dapat ditafsirkan berbeda-beda.
Contoh
Mbah dukun, apakah saya menang
pada judi kali ini?
Anda akan memperoleh penglaman
yang sulit dilupakan.
Mendengar jawaban itu, anak muda
tadi senang. Tapi, ketika ternyata dia kalah judi, lantas dia balik lagi ke
Mbah dukun. Mengapa ramalan Mbah meleset?
Jawaban Mbah dukun: ramalan saya
tidak meleset. Dengan kekalahan itu, berarti Anda sekarang memliki pengalaman
yang sulit untuk dilupakan bahwa berjudi bukan perbuatan yang baik.
Kekeliruan karena komposisi yaitu kekeliruan berpikir
karena menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk memberikan sifat pada
keseluruhan.
Contoh
Mahasiswa Fikom pintar,
maka berarti seluruh mahasiswa Unisba pintar.
Seharusnya diambil sampel
dari seluruh fakultas.
0 komentar:
Posting Komentar