Minggu, 18 Januari 2015

KEKELIRUAN BERFIKIR (dasar logika)


Kekeliruan (fallacy) adalah kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan melanggar kaidah-kaidah logika atau susunan dan penggunaan bahasa serta penekanan kata yang menyebabkan asosiasi (pertautan) gagasan tidak tepat.

Kesalahan Formal

Premis Maior bukan general dari premis minor yaitu kekeliruan yang disebabkan premis maior bukan bentuk general dari premis minor, maka meskipun pernyataan2 proposisi/premisnya benar, kesimpulannya akan salah/sulit disimpulkan.
Contoh:
  • Media massa berpengaruh terhadap sikap khalayak
  • Media massa dapat menyebarkan pesan serentak
  • Media massa …?

Kekeliruan karena menyimpulkan dari dua premis yang negatif.
Contoh:
  • Tidak satupun barang yang baik itu murah.
  • Semua barang di toko itu tidak murah.
  • Jadi, semua barang di toko itu tidak murah.

Kekeliruan karena menolak sebab yaitu kekeliruan berpikir dalam silogisme hipotetik karena mengingkari sebab kemudian disimpulkan bahwa akibat juga tidak terjadi.
Contoh:
  • Jika permintaan bertambah, maka harga naik.
  • Sekarang, permintaan barang tidak bertambah.
  • Jadi, harga tidak naik.


Kekeliruan karena mengakui akibat yaitu kekeliruan dalam silogisme hipotetik karena membenarkan akibat, kemudian membenarkan pula sebabnya.
Contoh
  • Jika pecah perang, maka harga barang naik.
  • Sekarang, harga barang naik.
  • Maka, sekarang sedang perang?

Kekeliruan karena tidak konsisten yaitu kekeliruan berpikir karena tidak runtutnya pernyataan yang satu dengan pernyataan yang diakui sebelumnya.
Contoh
Anggaran Dasar BEM Fikom Unisba sudah lengkap, kita hanya tinggal menambahkan beberapa pasal agar sempurna.

Kekeliruan Informal

Generalisasi yang tergesa-gesa yaitu kekeliruan dalam membuat kesimpulan umum dari kasus khusus karena sampel yang tidak cukup atau karena tidak memakai batasan.
Contoh
Semua mahasiswa PTS tidak berprestasi (general).

Non Sequitur (berganti dasar) yaitu kekeliruan yang terjadi karena premis yang salah dipakai yaitu melompat sembarangan dari premis ke kesimpulan yang tidak ada kaitannya dengan premis tadi.
Contoh
Dia sering menonton tv, pasti sikapnya aneh.

Analogi palsu yaitu suatu bentuk perbandingan yang mencoba membuat suatu idea terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan idea lain yang sesungguhnya tidak mempunyai hubungan dengan idea yang pertama tadi.
Contoh
Saya heran mengapa orang takut bepergian dengan naik pesawat terbang. Karena kalau terjadi kecelakaan tidak sedikit meminta korban. Bila demikian, sebaiknya orang jangan tidur di tempat tidur, karena hampir semua orang menemui ajalnya di tempat tidur.

Penalaran melingkar yaitu kesalahan logis karena si penalar meletakan kesimpulannya ke dalam premisnya, dan kemudian menggunakan premis tersebut untuk membuktikan kesimpulannya.
Contoh
Ekonomi Indonesia terpuruk karena banyak korupsi.
Mengapa banyak korupsi?
Karena rakyat miskin.
Mengapa rakyat miskin?
Karena  banyak koupsi

Pikiran simplistis yaitu kesalahan logis karena si penalar terlalu menyederhanakan masalah. Si penalar terlalu menyederhanakan masalah yang rumit menjadi dua kutub yang berlawanan.
Contoh
Dalam perjuangan untuk kemenangan politik hanya ada dua pilihan: Anda itu kawan atau lawan.


Argumen ad hominem yaitu kesalahan logis karena si penalar tidak memperhatikan masalah yang sesungguhnya dan menyerang pribadinya.
Contoh
Beberapa mahasiswa tidak menyukai cara dosennya mengajar. Lantas, mereka menyerang dosen tadi dari aspek cara berpakaian, pandangan politik, potongan tubuh, dll. aspek yang sebenarnya tidak berkaitan dengan kemampuan si dosen mengajar.

Kewibawaan palsu yaitu kekeliruan berpikir karena mendasarkan diri pada kewibawaan atau kehormatan seseorang tetapi digunakan untuk persoalan di luar otoritas orang ahli tersebut.
Contoh
Sinetron ABG sangat bagus, karena Mendagri selalu menontonnya.

Mendasarkan diri pada kekuasaan yaitu kekeliruan berpikir karena berargumen dengan kekuasaan yang dimilikinya.
Contoh
Kamu masih juga membantah pendapatku. Kamu baru satu tahun kuliah di Fikom Unisba, saya sudah enam tahun kuliah di sini.

Karena mengundang belas kasihan yaitu kekeliruan berpikir karena menggunakan uraian yang sengaja mendatangkan belas kasihan orang lain untuk memperoleh konklusi yang diharapkan.
Contoh
Misalnya seorang mahasiswi datang ke seorang dosen untuk memohon agar dapat ikut ujian.
Saya tahu bahwa saya salah (datang terlambat), namun terus terang kalau saya tidak ikut ujian kali ini, maka saya akan merugikan banyak pihak. Biaya orang tua yang semakin menipis, usia saya yang mulai tidak remaja lagi, demi masa depan saya yang belum pasti.

Argumen yang tidak relevan yaitu kekeliruan dalam berpikir karena menggunakan alasan yang tidak relevan dengan persoalan pokok.
Contoh
Saya memberikan rekomendasi bagi sdr. Salim untuk diangkat jadi manajer, karena dia tetangga saya, ketua Rt. saya, dan teman tim bola basket di Jawa Barat.

 Kekeliruan Faktor Bahasa

Kekeliruan karena tekanan yaitu kekeliruan berpikir karena kekeliruan dalam memberikan tekanan dalam pengucapan.
Contoh
Rini, Ani pergi kuliah. (Kesannya bajwa seseorang memberitahu kepada Rini, bahwa Ani pergi kuliah) sebenarnya si pembicara ingin menyampaikan bahwa Rini dan Ani pergi kuliah.
Lanjutan

 Kekeliruan karena amfiboli yaitu kekeliruan berpikir karena menggunakan susunan kalimat yang dapat ditafsirkan berbeda-beda.
Contoh
Mbah dukun, apakah saya menang pada judi kali ini?
Anda akan memperoleh penglaman yang sulit dilupakan.
Mendengar jawaban itu, anak muda tadi senang. Tapi, ketika ternyata dia kalah judi, lantas dia balik lagi ke Mbah dukun. Mengapa ramalan Mbah meleset?
Jawaban Mbah dukun: ramalan saya tidak meleset. Dengan kekalahan itu, berarti Anda sekarang memliki pengalaman yang sulit untuk dilupakan bahwa berjudi bukan perbuatan yang baik.

 Kekeliruan karena komposisi yaitu kekeliruan berpikir karena menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk memberikan sifat pada keseluruhan.
Contoh
Mahasiswa Fikom pintar, maka berarti seluruh mahasiswa Unisba pintar.
Seharusnya diambil sampel dari seluruh fakultas.


0 komentar:

Posting Komentar